Inter- VLAN Routing
H. Inter-VLAN Routing
Pada subbab sebelumnya anda telah
membahas dan mengenali karakteristik setiap VLAN yang terbentuk.ada kemungkinan
sebuah switch memiliki dua atau lebih VLAN, padahal tidak semua jaringan pada
VLAN benar-benar merupakan jaringan tertutup yang tidak dapat berkomunikasi
satu sama lainnya. Terkadang ada kebijakan bahwa anda harus dapat membuat jalur
khusus untuk mengoneksikan antara VLAN satu dengan VLAN lainnya. Bagaimana
caranya? Solusinya dengan menggunakan teknologi inter-VLAN routing sebagai
konsep routing yang secara khusus diciptakan untuk menghubungkan
rerminal-terminal antar-VLAN yang berbeda.
Istilah routing sendiri memiliki
pengertian tentang mekanisme proses pencarian jalur terbaik ketika melewatkan
paket data menuju alamat jaringan dan IP address yang berbeda dengan alamat
pengirim. Syarat-syarat terhubungnya dua komputar dalam jumlah jaringan lokal
diantaranya memiliki network ID yang sama, broadcast ID yang sama, dan host ID
yang berbeda. Perangkat keras yang sering dimanfaatkan untuk melakukan proses
routing ini adalah router.
Perhatikan Gambar1.14. Terdapat tiga
buah komputer dengan VLAN ID 10,20, dan 30 yang tersambung dengan switch 1.
Secara fisik memang terhubung tetapi secara logika virtual, ketiga komputer tersebut
tidak dapat terkoneksi satu sama lain karna sudah berbeda VLAN ID. Oleh karna
itu, diperlukan bantuan perangkat router untuk melakukan proses rauter dalam
mencari rute terbaik ketika ada pemgiriman paket data. Contohnya dari Klian
VLAN 10 KE KLIAN vlan 20. Disinikan peran teknologi inter-VLAN rauter sangat
penting. Ada dua teknik yang bisa anda gunakan untuk membangun inter-VLAN
rauter, yaitu dengan rauter atau switch.
1. inter-VLAN routing dengan rauter
Ketika ada pengiriman
paket data menuju interface rauter dengan alat tujuan yang telah didefinisikan
dan disertakan pada header paket data, selanjutnya adalah tugas protokol
rauting yang berada di layer. Tugasnya untuk mencari jalur rute alat network
yang tercepat agar sampai pada tujuan.semua infprmasi tentang alat tujuan dan
alat pengirim akan disampai pada tabel rauting sehinga dapat digunakan kembali
jika terjadi permintak yang sama. Proses rauting ini terjadi dari interface
yang ada di layer 2. (data link) rauter kemudian dilanjutkan pada layer 3
(networt).dengan catatan,jika mengunakan dua atau lebih rauter, masing-masing
rauter harus menjalankan protokol rauting yang sama (akan di bahas pada bvab
berikutnya).
Gambar 1.16 iner-VLAN rauting dengan router.
Informasih rute jalur
pengiriman paket data selanjutnya akan menentukan IP next-hop yang akan
silewati oleh data menuju alat tujuana.diperlukan juga tambahan informasi MAC
address IP next-hop. Caranya dengan memcari terlebih dahulu tabel ARP. Jika
sudah ditemukan. Rauter akan menunjukan jenis interface yang tepat untuk
melewati data tersebut (pada layer 2data link).jadi ,ketika ada paket data yang
memasuki rauter, akan dilewati terlebuh dahulu melalu makanisme layer 3
network. Setelah itu,IP address tujuan diperiksan kemudian dicocokan dengan
daftar informasi rute jalur dalam tabel raouting. Jika sesuai, paket data akan
dikirimkan kebali ke layer 2 data link untuk mancari MAC Address alat tujuan
baru yang dikirivf vf mkam ke distination melalui interface rauter.
2. Inter-VLAN Routing dengan Switch
Berbeda halnya dengan router, pada
switch multilayer juga dapat difungsikan sebagai router dalam kasus inter-VLAN
routing. Pada saat ada paket data masuk ke switch dan memerlukan proses
routing, data tersebut akan diperiksa ke tujuan IP address tersebut. Proses ini
terjadi pada layer 2 atau data link. Informasi ip address tujuan tersebut akan
dicocokkan dengan daftar routing dalam tabel routing. Disinilah letak perbedaan
proses mekanisme routing antara perangkan
Cisco dengan Cisco Catalyst multilayer. Perbedaanya bahwa proses routing pada switch dilakukan dilayer 2 yang
pada tabel routing tersimpang di FIB (Forwarding Information Bace) dan secara
fisik tersimpan pada IC ASIC (Application Specific Integrated Circuit).
Selanjutnya, apa peran routing table
pada layer 3 network? Pada saat terjadinya proses routing, informasi rute dari
routing-routing terdekat yang terkoneksi dengan switch akan disimpan melalui
protokol routing layer 3 pada routing table. Selanjutnya, daftar routing dalam
routing table tersebut akan didistribusikan pada FIB layer 2 atau FIB yang
merupakan duplikasi dari routing table layer 3 network. Setiap daftar jalur
rute yang tersimpan dalam FIB pasti memiliki MAC address. Dengan demikian,
informasi MAC address dari setaip nexs-hop akan disimpan dalam neighbor table
agar switch dapat menentukan interface yang akan dijadikan port keluaran dari
paket data tersebut. Sebagai catatan, proses inter-VLAN routing dengan switch tersebut dapat terjadi pada switch
multilayer jika filtur CEF (Cisco Express Forwarding) dalam keadaan aktif (
secara default fitur CEF ini aktif secara otomatis pada switch multilayer).
Gambar 1.17 inter-VLAN routing dengan awitch
Lalu, bagaimana proses terjadinya
inter-VLAN Routing?
Perhatikan ilustrasi gambar berikut.
Gambar 1.18 Proses inter-VLAN routing.
Pada saat PC 0 (VLAN
20) mengirimkan data melalui Fa0/1 switch ke PC1 (VLAN 30). Oleh switch,akan
dilewatkan terlebih dahulu melalui port 0/3, kemudian diteruskan ke port Fa0/1
router. Oleh router, data tersebut di-routing-kan dan dilewatkan port Fa0/2
router menuju port Fa0/4 switch baru kemudian port Fa0/2 VLAN 30. Secarab
fisik, satu buah VLAN memiliki satuninterface. Kelebihan tipe ini adalah satu
buah VLAN ditangani secara langsung oleh inter face sehingga tidak mengalami
bottleneck. Kekurangan dari tipe ini adalah, jika ada 100 VLAN, diperlukan 100
interface untuk menangani lalu lintas datanya. Solusi lain, yaitu menggunakan
metode sub-interface router pada sebuah interface secara logika dan firtual
menangani dua atau lebih komunikasih VLAN. Kelebihan tipe ini adalah cukup
praktis, tetapi kerang stabil ketika menangani VLAN dengan jumlah banyak,
karena bandwidth juga ikut terpecah.
Gambar 1.19 Sub-interface router
Ketika menggunakan switch layer 3
sebagai perangkat yang me-routing data antar-VLAN, diperlukan interface virtual
yang amampu mengomunikasikan dan melewatkan data antara VLAN berbeda meskipun
masih dalam satu switch. Interface virtual tersebut dinamakan dengan SVI
{Switch Virtual Interface) yang memiliki fungsi dan peran yang sama dengan
sub-interface router.
Komentar
Posting Komentar